Keberagaman Bahasa Tionghoa: Mengungkap Cara Berkomunikasi dengan Penutur Bahasa Tionghoa Tanpa Menguasai Bahasa Tersebut

by VideoTranslator Support| Sep 09, 2024
Keberagaman Bahasa Tionghoa: Mengungkap Cara Berkomunikasi dengan Penutur Bahasa Tionghoa Tanpa Menguasai Bahasa Tersebut

Cina merupakan negeri yang kaya akan sejarah, pemandangan alam, dan budaya unik yang mempengaruhi dunia selama ribuan tahun. Salah satu elemen yang menjadi ‘jiwa’ kebudayaan Cina adalah bahasa Tionghoa–keajaiban linguistik yang mencerminkan keberagaman, keunikan, dan kompleksitas dari negara tersebut. Pada artikel ini, kamu akan mempelajari tentang kekayaan bahasa Tionghoa, aspek yang membuatnya unik dan sulit dipelajari, serta cara berkomunikasi dengan para penutur asli, meski kamu tidak menguasai bahasa tersebut sama sekali!

Siap untuk mengungkap wawasan baru? Mari kita mulai!

Menjelajahi Tenunan Keanekaragaman Bahasa Mandarin

Jika kamu tidak familier dengan budaya Tionghoa, mari kita mulai artikel ini dengan satu fakta menarik: Mandarin bukanlah satu-satunya bahasa Tionghoa. Hal ini menjadi alasan mengapa kami menulis “Bahasa Tionghioa” alih-alih “Bahasa Mandarin” sebagai judul artikel. Perlu diketahui, Bahasa Tionghoa sejatinya mengacu pada sebuah rumpun bahasa yang memiliki setidaknya 10 dialek resmi.

 

Adapun seluruh varian dialek tersebut dapat diklasifikasikan sebagai bahasa Sintic, yakni sebuah cabang dari rumpun bahasa Sino-Tibet. Lalu, apa saja yang termasuk 10 dialek tersebut? Berikut jawabannya:

  1. Bahasa Mandarin Standar
    Mandarin standar, atau biasanya disebut  普通话(Pǔtōnghuà) di Cina Daratan dan  国语 (Guóyǔ) di Taiwan, merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di Negeri Tirai Bambu. Bahasa ini juga dikenal dengan sebutan 汉语 (Hànyǔ) karena dituturkan oleh mayoritas rumpun etnis Han (汉族 Hànzú). Kamu mungkin sering mendengar tentang Bahasa Mandarin, sebab bahasa ini merupakan bahasa resmi utama Cina. Bahasa Mandarin berasal dari dialek Tionghoa yang dituturkan di wilayah Beijing.  
     
  2. Bahasa Min
    Sekitar 6,2% populasi Cina merupakan penutur asli rumpun bahasa Min (闽语, Mǐnyǔ). Secara geografis, bahasa Min cenderung digunakan di Provinsi Fujian. Beberapa varian dari rumpun bahasa ini adalah dialek Hokkien dan Teochew. Selain di Cina, dialek ini juga banyak dituturkan oleh diaspora Tionghoa yang tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 
     
  3. Bahasa Wu
    Bahasa Wu 吴语 (Wúyǔ) merupakan bahasa yang digunakan di wilayah Shanghai dan sekitarnya, termasuk Provinsi Jiangsu dan Zhejiang. Oleh sebab itu, rumpun bahasa ini juga dikenal dengan sebutan dialek Shanghai. 
     
  4. Bahasa Kanton (Yue)
    Selain Mandarin, Kanton 粤语 (Yuèyǔ) adalah salah satu dialek Tionghoa yang paling populer. Kondisi ini tidak lepas dari popularitas film-film seni bela diri Hong Kong serta diaspora Tionghoa di seluruh dunia. Sebenarnya, nada dialek Kanton cukup berbeda dengan Mandarin. Dialek Kanton dituturkan di wilayah Selatan Tiongkok, seperti Guangdong dan Guangxi, Hong Kong, serta Macau.
     
  5. Bahasa Jin
    Bahasa Jin 晋语 (Jìnyǔ) umumnya dituturkan di wilayah Utara hingga Selatan Cina, seperti Provinsi Shanxi, Mongolia Dalam, Hebei, Henan, dan Shaanxi. Terdapat setidaknya 48 juta penutur asli bahasa Jin, yakni setara 5,1% dari populasi Cina.
     
  6. Bahasa Gan
    Secara dominan, bahasa Gan 赣语 (Gànyǔ) dituturkan di Provinsi Jiangxi, termasuk beberapa wilayah Hunan, Hubei, Fujian, dan Anhui. Faktor tersebut membuat bahasa Gan dikenal sebutan 江西话 (Jiāngxīhuà) atau bahasa Jiangxi. Dialek Gan dituturkan oleh 3,9% dari total populasi Cina. Rumpun bahasa ini dianggap berkaitan erat dengan rumpun bahasa Hakka. 
     
  7. Bahasa Hakka (Kejia) 
    Selain bahasa Mandarin dan Canton, Hakka juga menjadi salah satu dialek Tionghoa yang paling populer secara internasional. Meski penuturnya hanya mencakup 3,5% populasi Cina, dialek Hakka banyak digunakan oleh diaspora Tionghoa di seluruh dunia. Secara historis, penyebaran dialek Hakka berhubungan dengan fenomena migrasi massal akibat perang, banjir, kelaparan, dan kekeringan yang pernah melanda Cina Daratan. Penutur bahasa Hakka tersebar di wilayah Guangdong, Fujian, Guangxi, Hainan, Sichuan, Jiangxi, Guizhou, Hong Kong, Taiwan, serta beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia. 
     
  8. Bahasa Xiang
    Bahasa Xiang 湘语 (Xiāngyǔ) umumnya digunakan di wilayah Provinsi Hunan. Oleh sebab itu, bahasa Xiang juga dikenal dengan sebutan bahasa Hunan.
     
  9. Bahasa Huizhou 
    Bahasa Huizhou 徽语 (Huīyǔ) hanya dituturkan oleh 0,3% dari populasi Cina. Bahasa ini memiliki intonasi serta kosa kata yang berbeda dengan Mandarin standar. Adapun penutur asli dari bahasa ini adalah masyarakat di wilayah Selatan Anhui.
     
  10. Bahasa Pinghua
    Penutur bahasa Pinghua 平话 (Pínghuà) dapat kita temui di daerah otonom Guangxi Zhuang. Secara linguistik, bahasa ini berkaitan erat dengan Canton, tapi memiliki keunikan tersendiri.
image.png
Sumber: Atlas Bahasa Cina, 1989

Apa yang Membuat Bahasa Tionghoa Begitu Unik?

Keunikan Bahasa Tionghoa tidak hanya terletak pada keberagamannya. Kamu mungkin sudah tahu bahwa bahasa-bahasa dalam rumpun Tionghoa adalah bahasa "tonal," yang menggunakan nada atau intonasi untuk membedakan makna kata dan tata bahasa. Sebagai contoh, suku kata “ma” dapat diartikan sebagai “ibu, “kuda”, “memarahi” atau “mati rasa”, tergantung pada intonasi yang digunakan saat berbicara. Aspek intonasi ini membuat bahasa Tionghoa terdengar bernada, namun cukup menjebak bagi orang-orang yang sedang mempelajari bahasanya.

Keunikan lain dari Bahasa Tionghoa adalah fakta bahwa bahasa ini tidak memiliki alfabet. Bahasa Tionghoa menggunakan sistem penulisan “logisilabis” yang berarti setiap karakter mewakili suku kata yang diucapkan. Terdapat lebih dari 50,000 aksara Tionghoa (hanzi) dan aksara baru masih ditambahkan setiap tahunnya. Terkait hal ini, kamu perlu menguasai sekitar 20,000 aksara Tionghoa untuk penggunaan sehari-hari dan 2,500 aksara untuk membaca koran.

Selain itu, Bahasa Tionghoa merupakan satu-satunya bahasa piktograf yang masih digunakan hingga hari ini. Aksara Tionghoa menyampaikan makna melalui tampilan visual, seperti halnya hieroglif Mesir Kuno. Hal ini terlihat jelas pada aksara “山” (shān) yang berarti “gunung.” Jika kita cermati, bentuk aksara “山” (shān) memang menyerupai puncak gunung. Wah, sangat menarik, bukan?

image.png
Aksa Tionghoa untuk "gunung" (shan, 山) memiliki tiga titik yang mewakili puncak punggung gunung.

Mengapa Bahasa Tiongjoa Begitu Sulit Dipelajari?

Dengan berbagai keunikannya, tidak heran jika Bahasa Tionghoa sanga sulit untuk dipahami. Tantangan utama dalam mempelajari Bahasa Tionghoa adalah sebagai berikut:

  1. Kompleksitas Intonasi: Karakteristik “tonal” pada Bahasa Tiongha mengharuskan penuturnya untuk memiliki pendengaran tajam dan kontrol yang tepat intonasinya. Pasalnya, ketidaksesuaian nada bicara dapat menyebabkan kesalahpahaman.
     
  2. Jumlah Aksara yang Banyak: Untuk belajar membaca dan menulis dalam Bahasa Tionghoa, kamu harus menghafal ribuan aksara. Setiap aksara memiliki struktur tersendiri, dan beberapa di antaranya terlihat mirip, sehinga cukup membingungkan bagi pemula.
     
  3. Tidak Ada Alfabet: Tanpa adanya alfabet, orang-orang yang mempelajari Bahasa Tionghoa tidak bisa“membunyikan” sebuah kata dengan mudah. Sebaliknya, mereka harus menghafal pengucapan dan arti dari setiap karakter satu per satu. 
     
  4. Nuansa Budaya: Memahami bahasa juga berarti memahami nuansa budaya dan konteks penggunaan frasa atau ungkapan. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi non penutur asli, karena ada banyak ungkapan yang sangat terkait dengan sejarah dan budaya Cina.

Terlepas dari tantangan ini, mempelajari Bahasa Tionghoa sangatlah menjanjikan. Dengan menguasai bahasa tersebut, kamu dapat terhubung lebih jauh dengan budaya Tionghoa yang notabene merupakan negara dengan kebudayaan tertua dan terkaya di dunia.

image.png

Cara Terhubung dengan Penutur Bahasa Tionghoa Tanpa Menguasai Bahasa Tersebut

Di era globalisasi, kemampuan berkomunikasi dengan penutur bahasa Tionghoa menjadi semakin penting, terutama bagi para pebisnis. Cina memiliki pengaruh ekonomi yang sangat besar, dan kemampuan untuk berhubungan dengan rekan, klien, atau kolega dari Cina bisa membawa berbagai keuntungan. Namun, seperti yang kita telah bahas, mempelajari bahasa Tionghoa tidaklah mudah. Menguasai bahasa Tionghoa tidak bisa dilakukan dengan instan, sebab kamu harus mengingat berbagai intonasi serta ribuan aksara. 

Kabar baiknya, kemajuan teknologi semakin memudahkan kita mengatasi hambatan bahasa. Menjawab tantangan ini, VideoTranslatorAI dengan bangga memperkenalkan alat yang memungkinkan setiap orang untuk berkomunikasi dengan penutur bahasa Tionghoa secara real-time, bahkan jika mereka tidak bisa berbahasa Tionghoa sama sekali! Dengan aplikasi video konferensi VideoTranslatorAI, kamu tidak hanya mengatasi hambatan jarak, tetapi juga menjembatani perbedaan bahasa dengan berbagai audiens. Ini sejalan dengan misi VideoTranslatorAI untuk meruntuhkan hambatan bahasa, baik dalam diskusi bisnis, kolaborasi proyek, pendidikan, atau sekadar membangun hubungan dengan orang di seluruh dunia.

Picture3.jpg
Tampilan Layar Peserta Berbahasa Mandarin
Picture4.jpg
Tampilan Layar Peserta Berbahasa Indonesia

Kesimpulan

Bahasa Tionghoa adalah bukti nyata kekayaan budaya Cina. Penggunaan intonasi, keberagaman dialek, serta sistem penulisannya yang untuk membuat bahasa Tionghoa menjadi bahasa yang menarik namun menantang untuk dipelajari. Meski demikian, pemahaman bahasa Tionghoa menawarkan keuntungan yang sangat besar–mulai dari pemahaman mendalam atas budaya Cina hingga jangkauan bisnis yang menjanjikan.

Apabila mempelajari bahasa ini terasa melelahkan, ingatlah bahwa VideoTranslatorAI siap membantumu! Alat video konferensi multibahasa kami memungkinkan kamu untuk berkomunikasi lancar dengan orang-orang dari latar belakang bahasa berbeda. Alat ini dirancang untuk memudahkan kolaborasi global, sehingga cocok digunakan untuk rapat internasional, webinar, atau acara virtual multibahasa lainnya.

Penasaran bagaimana alat kami bekerja? Nantikan informasi lebih lanjut dari VideoTranslatorAI, ya!

Jika kamu memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaanmu di sini atau hubungi kami di hello@videotranslator.ai!

Sampai jumpa!

Referensi:

Share on

Postingan terkait

VideoTranslatorAI © 2025 - Hak cipta dilindungi