Saat ini, terdapat lebih dari 7,000 bahasa di dunia. Meskipun kedengarannya banyak, kenyataannya banyak dari bahasa-bahasa ini yang hampir punah. Oleh karena itu, saat ini banyak sekali perusahaan yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melestarikan bahasa yang hampir punah dan untuk mengatasi kendala bahasa.
Kami sudah merangkum 4 berita terbaru di industri teknologi terjemahan dalam artikel kali ini.
Yuk, kita cari tau!
1. Google Untuk Melestarikan Bahasa yang Terancam Punah Dengan Kecerdasan Buatan
Google Arts & Culture adalah platform online berisi gambar dan video resolusi tinggi karya seni dan artefak budaya dari organisasi budaya di seluruh dunia.
Platform online nirlaba baru-baru ini memutuskan untuk melestarikan bahasa yang terancam punah dalam bentuk aplikasi sumber terbuka berbasis kecerdasan buatan yang bernama Woolaroo. Nah, Woolaroo ini bakalan membantu mempromosikan bahasa yang terancam punah dengan menggunakan alat interaktif dan pendidikan.
Woolaroo menggunakan kamera hp seseorang untuk menemukan suatu objek, kemudian objek tersebut diterjemahkan ke dalam kata aslinya dan dilengkapi dengan cara pengucapan. Karena ini adalah aplikasi sumber terbuka, siapa pun bisa berkontribusi ke perpustakaan Woolaroo.
Platform Woolaroo saat ini tersedia dalam 10 bahasa yang berbeda, termasuk Bahasa Yugambeh yang merupakan bahasa asli dari Queensland Selatan dengan hanya satu penutur yang masih hidup, dan Nawat yang memiliki kurang dari 500 penutur. Aplikasi ini tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, Arab, Prancis, Italia.
Wah, keren banget yang platform ini. Coba kita banyangin, teman-teman, seandainya paltform ini juga bisa menampilkan bahasa-bahasa daerah Indonesia. Misalnya, kita bisa ngeliat objek berupa meja yang kemudian diterjemahkan ke bahasa daerah seperti Bahasa Batak atau Jawa. Pastinya bakalan menarik minat orang banyak untuk belajar bahasa daerah!
Kalian bisa bahasa daerah, nggak?
2. Aplikasi Yang Bisa Menerjemah Panggilan Telepon Secara Langsung
Kalian mungkin pernah mendengar tentang terjemahan video, transkripsi dan terjemahan live, tapi kalian pernah nggak dengar tentang penerjemah panggilan telepon secara langsung? iTourTranslator dengan inovasinya bisa memungkinkan terjemahan telepon secara langsung. Begini cara kerjanya.
Pertama-tama, kalian harus mengirim link ke penerima panggilan telepon. Panggilan tersebut bisa dilakukan dari berbagai platform sosial seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Line, Telegram, atau WeChat. Panggilan yang diterjemahkan ini baru bisa dilakukan ketika penerima mengklik link. Yang kerennya, si penerima tidak perlu mengunduh atau mendaftarkan diri ke aplikasi iTourTranslator. Praktis banget, kan!
Nah, misalnya si penelepon berbicara dalam bahasa Inggris dan kalian sebagai penerima berbicara dalam bahasa Indonesia. Ketika si penelepon berbicara, kalian akan mendapatkan pesan yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan ketika kalian menjawab dalam bahasa Indonesia, penelepon akan mendapatkan pesan yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris.
iTourTranslator saat ini mendukung bahasa-bahasa berikut: Inggris, Spanyol, Jerman, Prancis, Cina, Jepang, Korea, Rusia, Arab, Norwegia, Denmark, Finlandia, Portugis, Catalan, dan Thailand.
3. Alkitab Bahasa Isyarat Amerika Yang Pertama
Setelah 15 tahun , terjemahan Alkitab pertama di dunia ke dalam Bahasa Isyarat Amerika (American Sign Language) dalam versi video diselesaikan dengan bantuan hampir 100 sukarelawan.
“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, komunitas Tunarungu yaitu mereka yang membaca dan berbicara dalam bahasa isyarat, memiliki Alkitab lengkap yang tersedia bagi mereka di komunitas mana pun, di mana pun di dunia,” kata Robert J. Hendriks III, Juru Bicara Saksi-Saksi Yehuwa AS.
Alkitab bahasa isyarat ini awalnya dirancang untuk digunakan dalam DVD. Namun, seiring kemajuan teknologi, proyek tersebut dibuat menjadi video yang tersedia di aplikasi smartphone.
Semoga inovasi ini dapat menjadi awal terobosan bagi komunitas tunarungu dan tuli di seluruh dunia!
4. Siswi-Siswi Kamboja Membuat Aplikasi Terjemahan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika)
Ratantepy Narin, seorang siswa sekolah menengah di Kamboja, gemar mencari sumber belajar dari internet. Masalah terbesar yang dia temui adalah sebagian besar materi yang tersedia ditulis dalam bahasa Inggris. Untuk mengatasi masalah ini, dia dan tiga teman sekelasnya memutuskan untuk berpartisipasi dalam program kompetisi Technovation Girls.
Narin, Leakena Chea, Vuthnyneath Tep, dan Chherika Chheal membuat grup dengan nama Teen4tech. Dengan bantuan konsultan free lance Cassandra Mok, mereka memutuskan untuk membuat aplikasi.
Empat bulan kemudian, ScholarED dirilis. ScholarEd adalah sebuah aplikasi yang menerjemahkan terminologi kompleks dari mata pelajaran STEM dari bahasa Inggris ke Khmer.
“Kami berharap semua orang dapat mempelajari apa pun secara online. Kami tidak ingin kendala bahasa membatasi pengetahuan siapa pun atau potensi pendidikan online mereka, "kata Narin.
Tim Teen4Tech telah menerima tanggapan positif. Semoga aplikasi ini dapat membantu masyarakat Kamboja mengembangkan potensinya di industri STEM.
Bagaimana dengan kita di Indonesia, teman-teman. Kita juga harus bisa berkontribusi dalam pengembangan teknologi terutama dalam industri Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika. Kita memiliki anak-anak bangsa yang cerdas yang dapat mengharumkan nama bangsa.
Kami dari Tim Video Translator sangat senang bahwa semakin banyak orang yang tertarik dengan teknologi terjemahan. Kami memahami betapa pentingnya bahasa dan kami ingin melestarikannya.
Di Video Translator, kalian bisa mentranskripsikan, menerjemahkan, dan menyulih suara video kalian ke dalam 60+ bahasa dan 150+ dialek. Platform kami menggunakan Kecerdasan Buatan untuk melakukan layanan-layanan tersebut.
Layanan kami telah berhasil memberikan dampak yang berarti bagi orang-orang. Baca bagaimana kami membantu klien kami meninggalkan warisan yang berarti di sini.
Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan tentang layanan kami, jangan ragu untuk menghubungi kami di hello@videotranslator.ai .
