Bahasa Khmer atau Bahasa Kamboja merupakan bahasa yang kaya akan sejarah dan ciri khas. Bahasa utama di negara Kamboja ini memiliki sejumlah karakteristik unik yang membedakannya dari bahasa lain di seluruh dunia.
Apa Itu Bahasa Khmer?
Bahasa Khmer, atau yang dikenal sebagai Bahasa Kamboja, adalah bahasa resmi Kerajaan Kamboja. Selain itu, Bahasa Khmer dituturkan dalam berbagai dialek oleh jutaan orang di wilayah Timur Laut Thailand (Surin Khmer) dan Delta Mekong di Vietnam Selatan (Khmer Kraom).
Pengaruh Bahasa Khmer meluas ke negara tetangga, terutama bagian Barat Thailand dan Timur Vietnam. Adapun penjajahan Prancis sepanjang abad ke-19 memicu penyerapan berbagai istilah Prancis dalam Bahasa Khmer, khususnya di bidang ilmiah dan medis.
Mayoritas kata dalam Bahasa Khmer asli bersifat ringkas, yakni hanya terdiri dari satu atau dua suku kata. Umumnya, kata-kata dengan tiga suku kata atau lebih merupakan pinjaman atau konstruksi baru yang diambil dari Bahasa Sansekerta dan Pali, bahasa kuno penting dari India. Berbagai istilah administratif, militer, dan sastra Bahasa Khmer diserap dari Bahasa Sansekerta. Namun, kebangkitan agama Buda Theravada di abad ke-15 meningkatkan pengaruh Bahasa Pali dalam pembentukan kata-kata baru dalam Bahasa Khmers.
Sejarah Singkat Bahasa Khmer:
Bahasa Khmer adalah salah satu bahasa tertua di Asia Tengga. Adapun rekam sejarah bahasa Khmer dapat ditelusuri sejak lebih dari satu milenium lalu. Evolusi Bahasa Khmer lepas dari pengaruh budaya negara tetangga dan berbagai peristiwa sejarah. Bahasa India kuno seperti Sansekerta dan Pali berperan penting dalam membentuk kosa kata bahasa Khmer, terutama dalam konteks agama dan akademis. Sementara itu, interaksi dengan negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, dan Laos telah berkontribusi terhadap keberagaman pengaruh lingustik dari bahasa tersebut.
Era kolonial Prancis membawa pengaruh besar dalam perkembangan Bahasa Khmer. Masyarakat Kamboja diperkenalkan pada kata-kata pinjaman Bahasa Prancis yang kemudian menyebabkan perubahan struktur bahasa. Setelah merdeka pada 1953, Pemerintah Kamboja melakukan berbagai upaya untuk memurnikan Bahasa Khmer dari pengaruh Prancis. Hingga saat ini, Bahasa Khmer tetap menjadi bahasa dominan di Kamboja, meski tidak kebal dari pengaruh bahasa asing. Sastra tradisional Khmer, musik, tari, dan teks keagamaan masih dijunjung tinggi dan diajarkan sebagai bagian dari pelestarian budaya.
Contoh Kalimat dengan Bahasa Khmer:
Bahasa Khmer mengikuti struktur kata Subjek-Predikat-Objek dalam kalimat sederhana. Contoh:
កូន (kun) [subjek] កិត (kit) [predikat] សាត (saat) [objek] - "Anak itu menulis buku."
Salah satu keunikan Bahasa Khmer adalah penggunaan sistem honorifik yang kompleks dalam berkomunikasi. Penggunaan kata dan frasa tertentu menunjukkan rasa hormat dan hierarki sosial yang lekat dengan budaya Kamboja.
Misalnya, ketika menyapa orang yang lebih tua atau berkedudukan lebih tinggi, kita perlu menggunakan bahasa yang berbeda. Sistem honorifik yang kompleks ini menambah nuansa hierarkis dalam interaksi masyarakat Kamboja.
Keunikan Bahasa Khmer:
1. Pengucapan yang Rumit
Bahasa Khmer merupakan bahasa yang kaya secara fonetis. Bahasa ini memiliki banyak ragam bunyi/pengucapan, termasuk kombinasi vokal dan konsonan. Meski Bahasa Khmer resmi bukan merupakan bahasa bernada, dialek informal Phnom Penh memiliki perbedaan nada dalam pengucapannya (antara nada datar dan tinggi). Kesan bernadatersebut disebabkan oleh hilangnya bunyi dalam pengucapan /r/.
2. Aksara yang Unik
Bahasa Khmer ditulis dengan aksara abguida yang juga digunakan untuk menulis bahasa Pali dalam Kitab Budha di Kamboja dan Thailand. Setiap karakter mewakili bunyi konsonan yang melekat dengan bunyi vokal. Aksara Khmer tampak elegan dan mengalir dengan sangat khas. Aksara ini juga relatif tidak berubah selama lebih dari seribu tahun. Dalam teks Bahasa Khmer, tidak ada spasi antara kata; spasi yang terlihat menunjukkan akhir klausa atau kalimat. Bahasa Khmer memeproleh Guiness World Record karena memiliki huruf terbanyak, dengan total 74 karakter yang terdiri dari 33 konsonan, 23 vokal, dan 12 vokal independen.
3. Sopan Santun dan Honorifik
Sistem honorifik dalam Bahasa Khmer cenderung rumit, namun berperan penting dalam interaksi sosial. Sistem honorifik mencerminkan penegasan budaya pada rasa hormat dan hierarki, menjadikannya aspek penting dari Bahasa Khmer.
Contoh:
1. Kalimat "Jom-riab-sua," merupakan sapaan formal dalam Bahasa Khmer. Adapun “Sua-sdey” memiliki maknasama, namun bersifat lebih informal dan diucapkan dalam situasi kasual.
2. Penggunaan kata sapaan seperti "Look" (Tuan) dan "Look-srey" (Nona/Nyonya) juga dapat berfungsi sebagai kata ganti untuk menujukkan kesopanan dan rasa hormat.
3. Untuk kalimat afirmatif, "Baat" (untuk penutur laki-laki) dan "Jaa" (untuk penutur perempuan) bermakna sama dengan kata “Ya.” Ketika ditempatkan di awal kalimat, “Baat” atau “Jaa” menandakan kesopanan. Misalnya, “Jaa/Baat, jom-riab-lia, lihat” yang berarti “Selamat tinggal, Tuan.”
Kesimpulan
Bahasa Khmer merupakan bukti kekayaan warisan budaya Kamboja. Karakteristiknya yang unik, termasuk penggunaan sistem honorifik serta aksara dan pengucapannya yang rumit, membuatnya berbeda dengan bahasa lain di dunia. Melestarikan Bahasa Khmer tidak hanya penting untuk menjaga identitas budaya Kamboja, tetapi juga untuk menghargai keragaman bahasa yang memperkaya budaya dunia.
Sumber:
https://avantpage.com/blog/rare-languages-khmer/
https://www.ohio.edu/cis/asian/languages/khmer
https://www.guinnessworldrecords.com/world-records/longest-alphabet
