Bangkitnya Musik Buatan AI: Hits Viral dan Perdebatan yang Berlangsung

Industri musik senantiasa menjadi yang terdepan dalam inovasi teknologi. Adapun kemunculan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan turut mengubah cara musik dibuat, diproduksi, dan dinikmati. Kehadiran AI pun membuka berbagai peluang baru dan efisiensi bagi pembuat dan penikmat musik. Kendati demikian, AI juga menghadirkan kekhawatiran besar terkait orisinalitas, kreativitas, dan masa depan para musisi.
Berangkat dari kondisi tersebut, artikel blog ini akan mengeksplorasi dampak perkembangan AI terhadap industri musik. Artikel ini juga akan memperkenalkanmu pada sejumlah generator musik AI yang populer serta hits viral yang dihasilkan AI pada rentang tahun 2023-2024. Kita juga akan mempelajari perdebatan yang sedang berlangsung antara AI dan musisi.
Mari kita simak selengkapnya!
Bagaimana AI Menambahkan Elemen Baru ke Industri Musik
Pada dasarnya, generator musik AI memanfaatkan algoritme pembelajaran mesin untuk menganalisis data musik dalam jumlah besar, mengidentifikasi pola, dan membuat komposisi baru. Teknologi ini tidak hanya mampu menghasilkan musik dengan sangat cepat, tapi juga dalam berbagai gaya. Oleh sebab itu, teknologi AI dapat menjadi alat yang berguna bagi artis, produser, dan pemasar karena bisa membantu pembuatan musik latar belakang, soundscape yang unik, bahkan penulisan lirik. Kendati demikian, kehadiran musik buatan AI menimbulkan pertanyaan mengenai orisinalitas, hak cipta, dan peran kreativitas manusia dalam pembuatan musik.
Generator Musik AI Terpopuler
- Amper musik
Amper Music menghasilkan musik dengan mengombinasikan sampel musik yang telah ada dengan AI. Alat ini akan menciptakan komposisi musik berdasarkan gaya, mood, serta instrumen yang dipilih oleh pengguna. Tampilan interface berbasis web dari Amper Music tergolong ramah pengguna, sehingga memudahkan mereka dalam membuat musik meski tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang teori maupun komposisi musik. Amper Music didirikan pada 2014, namun telah diakuisisi oleh Shutterstock pada 2020.
- MuseNet oleh OpenAI
MuseNet merupakan sebuah jaringan deep neural buatan yang dapat menghasilkan komposisi musik berdurasi 4 menit dengan 10 instrumen berbeda. Pembelajaran mesin MuseNet berbasis pada data dari MIDI, sehingga alat ini dapat mengombinasikan berbagai gaya musik. Mulai dari country, Mozart, hingga The Beatles, MuseNet menawarkan rentang gaya musik yang cukup luas bagi penggunanya. Adapun MuseNet pertama kali diperkenalkan pada April 2019.
- Suno
Suno merupakan start-up generator musik AI yang didirikan oleh Anthropic, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan teknologi AI. Suno telah tersedia secara luas sejak akhir tahun 2023. Generator musik ini memungkinkan pengguna untuk mengubah ide mereka menjadi sebuah lagu, lengkap dengan nyanyian, lirik, bahkan gambar sampul album. Sebagaimana generator AI musik lainnya, Suno menyederhanakan pembuatan musik dengan mengizinkan para pengguna untuk memberikan prompt sesuai dengan gaya lagu, suasana hati, instrumen, tempo, dan konten yang mereka inginkan.
- Udio
Generator musik AI lain yang menarik perhatian publik adalah Udio. Alat ini bekerja seperti generator seni AI, yakni dengan prompt yang dibuat pengguna. Secara default, musik yang dihasilkan hanya berdurasi 30 detik. Namun, Udio mengizinkan penggunanya untuk memperpanjang durasi musik dengan waktu tambahan, menambahkan intro dan outro, dengan durasi maksimal 90 detik.
- AIVA (Artificial Intelligence Visual Artist)
AIVA menyediakan platform berbasis web di mana pengguna dapat memasukkan parameter untuk menciptakan musik. AIVA menggunakan algoritme deep learning yang dilatih pada kumpulan data musik klasik yang besar. AIVA pertama kali dikembangkan pada 2016 dan terus melakukan pengembangan dalam komposisi musik. Adapun generator musik ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, seperti pembuatan musik video game, iklan, bahkan film.
- Soundraw
Soundraw menawarkan platform online intuitif yang memudahkan pengguna untuk membuat dan mengunduh musik. Generator musik ini memanfaatkan kombinasi alat-alat manual dan teknologi AI untuk memfasilitasi pengalaman pembuatan dan kustomisasi musik yang mulus. Salah satu fitur unggulan Soundraw adalah opsi kustomisasinya yang memungkinkan pengguna untuk mengubah dan menyempurnakan musik mereka sesuai selera. Pengguna gratis memiliki akses untuk membuat musik, namun pengunduhan tanpa batas hanya tersedia bagi pengguna yang berlangganan.
- Beatoven.ai
Beatoven.ai menggunakan AI untuk mengomposisikan musik dengan cara menganalisis input dari pengguna. Berbeda dengan generator musik AI lain, Beathoven melibatkan kontribusi dari musisi asli dalam pembelajaran mesinnya. Beatoven menyediakan 8 pilihan genre, 16 mood, serta fleksibilitas untuk memangkas dan menyesuaikan musik yang dibuat, sebagaimana editor musik populer lainnya.
- Loudly
Loudly merupakan generator musik AI yang mengizinkan penggunanya untuk memilih genre dan durasi musik yang mereka inginkan. Selain itu, Loudly memiliki fitur AI Recommender yang bisa menyarankan musik berdasarkan preferensi pengguna, serta daftar putar yang telah dibuat sebelumnya untuk menjelajah. Salah satu fitur unggulan Loudly adalah kemampuan sinkronisasi musik secara langsung ke video, sehingga pengguna dapat menyesuaikan ritme dan kecepatan musik dengan proyek visual mereka.
- Boomy
Boomy menyediakan platform yang mudah digunakan untuk membuat lagu, meski dengan usaha minimum. Algoritme AI Boomy membuat musik berdasarkan input pengguna, memungkinkan penggunanya untuk menyesuaikan dan memproduksi musik yang unik. Pengguna dapat memilih genre yang telah tersedia, seperti Electronic Dance, Rap Beats lo-fi, dan Relaxing Meditation, atau menciptakan gaya mereka sendiri. Boomy juga berintegrasi secara mulus dengan sejumlah platform streaming populer seperti Spotify, Apple Music, YouTube, dan TikTok, sehingga memungkinkan pengguna mereka untuk menjangkau audiens global.
- Magenta Studio
Magenta Studio dari Google merupakan proyek open-source yang berfokus pada penggunaan pembelajaran mesin untuk menciptakan seni dan musik. Magenta Studio menawarkan alat untuk membuat musik dan seni visual, seperti jaringan neural untuk mengomposisi lagu atau karya seni. Proyek ini terintegrasi dengan platform seperti TensorFlow, sehingga mengizinkan pengguna untuk bereksperimen dan berinovasi secara mudah. Magenta Studio juga terintegrasi dengan stasiun kerja audio digital populer ‘Ableton Live’, memudahkan para musisi untuk memasukkan elemen-elemen yang dihasilkan AI ke dalam komposisi musik mereka dengan mulus.
Lagu-lagu Buatan AI yang Viral Sepanjang 2023-2024
- "Heart on My Sleeve"
Hits ini dibuat oleh pengguna TikTok @ghostwriter977. Adapun popularitasnya didorong oleh penggunaan suara yang menyerupai penyanyi papan atas Drake dan The Weeknd. Lagu ini sempat menjadi sensasi sebelum akhirnya di take-down karena pelanggaran hak cipta. - "Hey There Delilah"
Lagu tahun 2000-an "Hey There Delilah" menjadi viral lagi setelah munculnya cover dengan suara mirip Kanye West. Hal ini menunjukkan kemampuan AI dalam menciptakan cover lagu yang unik. - "I Feel It Coming"
Viralitas lagu ini dipicu oleh kemunculan cover lagu The Weeknd's dan Daft Punk's “I Feel It Coming” dengan vokal mirip Michael Jackson. Kalian dapat mengakses cover ini dengan mudah di YouTube, lho! - "Kill Bill"
Cover AI viral lainnya tertuju pada lagu “Kill Bill” dari SZA. Adapun versi AI-nya meniru suara penyanyi kondang Ariana Grande, sehingga versi ini populer di kalangan Arianator dengan sangat cepat. - "Daddy's Car"
Lagu ini menarik perhatian publik karena terdengar seperti band legendaris The Beatles. Lagu “Daddy’s Car” dikomposisikan oleh AI yang dikenal dengan sebutan Flow Machines, yang mana menggunakan database jutaan lagu untuk mempelajari bagaimana para artis membuat musik mereka. - "How the Hell You Spell Chauffeur"
Kalian pasti sering mendengar lagu ini melalui platform TikTok, reels Instagram, atau Shorts YouTube. Hits populer TikTok ini berhasil mengejutkan banyak orang, karena mereka tidak sadar bahwa lagu ini dibuat oleh AI. Lirik dan iramanya yang jenius membuat orang-orang mengira bahwa lagu ini merupakan lagu Country dari era 1970-an. Padahal, liriknya dibuat berdasarkan percakapan lucu di platform Twitter.
Perdebatan yang Berlangsung: AI vs Musisi

Bangkitnya peran AI dalam industri musik memicu perdebatan panas mengenai masa depan musisi. Menurut kalangan pendukung AI, teknologi ini dapat meningkatkan kreativitas musisi dengan menyediakan alat baru serta memangkas waktu pengerjaan hal-hal repetitif. Mereka percaya AI dapat mendemokratisasi produksi musik, sehingga bidang tersebut dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Di sisi lain, kalangan kritikus menyoroti dampak penggunaan AI terhadap orisinalitas musik dan kelangsungan hidup para musisi. Mereka khawatir AI akan menimbulkan homogenisasi musik, mengingat algoritme cenderung mengikuti pola tertentu dibandingkan menghasilkan komposisi yang inovatif. Lebih lanjut, isu hukum dan kode etik terkait hak cipta dan penggunaan musik dari AI masih belum terselsaikan. Merujuk pada artikel yang dipublikasikan oleh the New York Times pada 11 Mei 2024, banyak pelajar yang berargumen bahwa musik buatan AI “tidak akan memiliki daya tarik emosional seperti musik buatan manusia” dan “tidak akan bisa menggantikan koneksi antara musisi dan penggemar mereka.”
Kesimpulan
Musik buatan AI ikut membawa perubahan dalam industri musik. Hits viral seperti “Heart on My Sleeve” dan “How The Hell You Spell Chauffeur” menunjukkan kapasitas AI dalam menarik atensi audiens. Kendati demikian, perdebatan tentang peran AI dalam musik menegaskan pentingnya penyeimbangan antara kemajuan teknologi dan apresaisi terhadap kreativitas manusia, termasuk hak bagi para seniman. Pasalnya, dampak AI dalam masa depan industri musik akan senantiasa bertumbuh, seiring dengan perkembangan teknologi AI dan peningkatan perannya dalam bidang seni.
Kami, VideoTranslatorAI, turut memanfaatkan kekuatan AI untuk merevolusi pengalaman pembuatan konten. Saat ini, tim VideoTranslatorAI sedang mengembangkan platform video call cangih yang memungkinkan kamu untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang bahasa secara lancar. Penasaran? Yuk cari tahu bagaimana VideoTranslatorAI dapat membantumu terhubung dengan mitra dari berbagai belahan dunia!
Untuk pertanyaan lebih lanjut, silahkan klik di sini atau hubungi kami melalui hello@videotranslator.ai.
Sampai jumpa di artikel blog menarik berikutnya!
Referensi:
- https://analyticsindiamag.com/ai-mysteries/9-ai-music-generators-you-need-to-know-about/
- https://theresanaiforthat.com/ai/loudly/
- https://www.pcworld.com/article/2302035/udios-ai-music-is-my-new-obsession.html
- https://musicfy.lol/blog/loudly
- https://aidude.info/services/Boomy-AI
- https://medium.com/@abhishekmishra13k/understanding-google-magenta-an-overview-of-googles-open-source-music-and-art-project-48ea9ee80024
- https://jonascleveland.com/ai-generated-songs/